Kegagalan Timnas Indonesia U-20 melaju ke perempat final Piala Asia U-20 2025 di Uzbekistan (apa yang terjadi) pada Februari 2025 telah memicu pergantian pelatih. Indra Sjafri, pelatih yang sebelumnya menangani tim (siapa yang terlibat), kini digantikan. PSSI, sebagai badan pengelola sepak bola Indonesia (dimana peristiwa berlangsung), sedang mempertimbangkan tiga kandidat kuat untuk mengisi posisi tersebut (kapan peristiwa terjadi). Proses seleksi yang dilakukan secara cermat dan transparan ini bertujuan untuk memilih pelatih terbaik yang mampu membawa Timnas U-20 meraih prestasi di masa depan (mengapa peristiwa terjadi). Ketiga kandidat tersebut memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, sehingga diharapkan mampu memberikan warna baru dan strategi yang efektif bagi timnas muda Indonesia (bagaimana peristiwa terjadi).
Kandidat pertama adalah Winston Bogarde, legenda sepak bola Belanda dengan pengalaman manajerial di Ajax Amsterdam. Dukungan dari figur ternama seperti Erik ten Hag dan Matthijs de Ligt semakin memperkuat peluangnya. Kandidat kedua adalah Nova Arianto, pelatih Timnas Indonesia U-17 yang sukses membawa timnya lolos ke Piala Asia U-17 2025. Keberhasilannya ini menjadi pertimbangan penting karena mayoritas pemain U-17 akan naik ke level U-20, sehingga kontinuitas pembinaan menjadi terjaga. Kandidat terakhir adalah Kurniawan Dwi Yulianto, mantan striker Timnas Indonesia yang kini menjabat sebagai pelatih striker Timnas U-20. Pengalamannya sebagai pemain dan pelatih di level nasional, ditambah pemahaman mendalam tentang sepak bola Indonesia, menjadikannya kandidat yang kuat. Keputusan akhir mengenai siapa yang akan menjadi pelatih Timnas U-20 selanjutnya berada di tangan PSSI.
Kegagalan Timnas Indonesia U-20 melaju ke perempat final Piala Asia U-20 2025 di Uzbekistan (apa yang terjadi) pada Februari 2025 telah memicu pergantian pelatih. Indra Sjafri, pelatih yang sebelumnya menangani tim (siapa yang terlibat), kini digantikan. PSSI, sebagai badan pengelola sepak bola Indonesia (dimana peristiwa berlangsung), sedang mempertimbangkan tiga kandidat kuat untuk mengisi posisi tersebut (kapan peristiwa terjadi). Proses seleksi yang dilakukan secara cermat dan transparan ini bertujuan untuk memilih pelatih terbaik yang mampu membawa Timnas U-20 meraih prestasi di masa depan (mengapa peristiwa terjadi). Ketiga kandidat tersebut memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, sehingga diharapkan mampu memberikan warna baru dan strategi yang efektif bagi timnas muda Indonesia (bagaimana peristiwa terjadi).
Kandidat pertama adalah Winston Bogarde, legenda sepak bola Belanda dengan pengalaman manajerial di Ajax Amsterdam. Dukungan dari figur ternama seperti Erik ten Hag dan Matthijs de Ligt semakin memperkuat peluangnya. Kandidat kedua adalah Nova Arianto, pelatih Timnas Indonesia U-17 yang sukses membawa timnya lolos ke Piala Asia U-17 2025. Keberhasilannya ini menjadi pertimbangan penting karena mayoritas pemain U-17 akan naik ke level U-20, sehingga kontinuitas pembinaan menjadi terjaga. Kandidat terakhir adalah Kurniawan Dwi Yulianto, mantan striker Timnas Indonesia yang kini menjabat sebagai pelatih striker Timnas U-20. Pengalamannya sebagai pemain dan pelatih di level nasional, ditambah pemahaman mendalam tentang sepak bola Indonesia, menjadikannya kandidat yang kuat. Keputusan akhir mengenai siapa yang akan menjadi pelatih Timnas U-20 selanjutnya berada di tangan PSSI.