Kedatangan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati telah menyita perhatian dunia balap MotoGP. Setelah melewati tahun 2024 yang ia gunakan untuk “mencari jati diri” bersama Gresini dan meraih kesuksesan, Marquez kini bertekad merebut kembali gelar juara dunia bersama tim baru. Kehadirannya berdampingan dengan juara dunia dua kali, Pecco Bagnaia, menciptakan dinamika menarik di Ducati Lenovo Team untuk musim MotoGP 2025. Kecepatan adaptasi Marquez yang terlihat dalam tes pramusim di Buriram, Thailand – dimana ia finis pertama – menimbulkan spekulasi. Livio Suppo, mantan manajer tim Honda, bahkan sampai berkomentar bahwa Ducati telah “jatuh cinta” pada Marquez.
Pernyataan Suppo ini langsung dibantah oleh petinggi Ducati. Davide Tardozzi, manajer tim, menegaskan bahwa Ducati tetap memberikan dukungan penuh kepada Bagnaia, yang telah membawa Ducati meraih gelar juara dunia MotoGP pertama mereka sejak Casey Stoner pada 2007. Tardozzi menekankan bahwa Bagnaia harus tetap tenang dan mempercayai dukungan penuh dari tim. CEO Ducati, Claudio Domenicali, pun turut menenangkan situasi dengan menyatakan bahwa Ducati akan memperlakukan Marquez dan Bagnaia secara setara, sesuai dengan budaya tim.
Situasi ini tentunya memunculkan pertanyaan menarik: apakah kecepatan adaptasi Marquez dan kesuksesannya dalam tes pramusim telah menggeser posisi Bagnaia di hati Ducati? Jawabannya, menurut pernyataan resmi tim, adalah tegas “tidak”. Ducati tampaknya berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara dua pembalap bintangnya, dengan harapan dapat meraih hasil maksimal di musim kompetisi 2025. Persaingan internal di dalam tim pastinya akan tetap menarik untuk disimak, namun fokus Ducati nampaknya tetap tertuju pada perolehan gelar juara dunia. Baik Marquez maupun Bagnaia akan menjadi pilar penting dalam upaya tersebut. Kita tunggu saja aksi keduanya di lintasan balap.
Kedatangan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati telah menyita perhatian dunia balap MotoGP. Setelah melewati tahun 2024 yang ia gunakan untuk “mencari jati diri” bersama Gresini dan meraih kesuksesan, Marquez kini bertekad merebut kembali gelar juara dunia bersama tim baru. Kehadirannya berdampingan dengan juara dunia dua kali, Pecco Bagnaia, menciptakan dinamika menarik di Ducati Lenovo Team untuk musim MotoGP 2025. Kecepatan adaptasi Marquez yang terlihat dalam tes pramusim di Buriram, Thailand – dimana ia finis pertama – menimbulkan spekulasi. Livio Suppo, mantan manajer tim Honda, bahkan sampai berkomentar bahwa Ducati telah “jatuh cinta” pada Marquez.
Pernyataan Suppo ini langsung dibantah oleh petinggi Ducati. Davide Tardozzi, manajer tim, menegaskan bahwa Ducati tetap memberikan dukungan penuh kepada Bagnaia, yang telah membawa Ducati meraih gelar juara dunia MotoGP pertama mereka sejak Casey Stoner pada 2007. Tardozzi menekankan bahwa Bagnaia harus tetap tenang dan mempercayai dukungan penuh dari tim. CEO Ducati, Claudio Domenicali, pun turut menenangkan situasi dengan menyatakan bahwa Ducati akan memperlakukan Marquez dan Bagnaia secara setara, sesuai dengan budaya tim.
Situasi ini tentunya memunculkan pertanyaan menarik: apakah kecepatan adaptasi Marquez dan kesuksesannya dalam tes pramusim telah menggeser posisi Bagnaia di hati Ducati? Jawabannya, menurut pernyataan resmi tim, adalah tegas “tidak”. Ducati tampaknya berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara dua pembalap bintangnya, dengan harapan dapat meraih hasil maksimal di musim kompetisi 2025. Persaingan internal di dalam tim pastinya akan tetap menarik untuk disimak, namun fokus Ducati nampaknya tetap tertuju pada perolehan gelar juara dunia. Baik Marquez maupun Bagnaia akan menjadi pilar penting dalam upaya tersebut. Kita tunggu saja aksi keduanya di lintasan balap.
