Legenda sepak bola Brasil, Ronaldo Nazario, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Thomas Gravesen adalah rekan setim terburuk yang pernah ia temui selama kariernya yang gemilang. Pernyataan mengejutkan ini disampaikan Ronaldo dalam wawancara dengan Romario, mantan rekan setimnya di timnas Brasil. Insiden tersebut terjadi ketika keduanya bermain bersama di Real Madrid antara tahun 2005 dan 2006. Gelandang asal Denmark itu, yang terkenal dengan gaya bermain kerasnya yang dijuluki “Mad Dog,” terlibat dalam berbagai kontroversi selama masa baktinya di Santiago Bernabeu. Salah satu insiden yang paling diingat adalah pertengkarannya dengan Robinho di sesi latihan, serta secara tak sengaja menjatuhkan satu gigi Ronaldo saat bergulat. Meskipun Gravesen hanya bermain 49 kali di semua kompetisi selama 18 bulan di Madrid dan kemudian dijual ke Celtic pada musim panas 2006, perilakunya yang kontroversial dan gaya bermainnya yang dinilai buruk oleh Ronaldo, meninggalkan kesan negatif yang mendalam bagi sang legenda. Bahkan, mantan pelatih Real Madrid, Fabio Capello, juga mengakui kebingungannya terhadap perilaku dan gaya bermain Gravesen yang dianggapnya ‘aneh’. Ironisnya, setelah pensiun dari sepak bola pada tahun 2008, Gravesen sukses besar di dunia poker, dilaporkan meraup keuntungan hingga 80 juta poundsterling di Las Vegas. Dengan demikian, meskipun karier sepak bolanya mungkin meninggalkan jejak buruk bagi beberapa orang, terutama Ronaldo, Gravesen telah menemukan kesuksesan di bidang lain.
Legenda sepak bola Brasil, Ronaldo Nazario, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Thomas Gravesen adalah rekan setim terburuk yang pernah ia temui selama kariernya yang gemilang. Pernyataan mengejutkan ini disampaikan Ronaldo dalam wawancara dengan Romario, mantan rekan setimnya di timnas Brasil. Insiden tersebut terjadi ketika keduanya bermain bersama di Real Madrid antara tahun 2005 dan 2006. Gelandang asal Denmark itu, yang terkenal dengan gaya bermain kerasnya yang dijuluki “Mad Dog,” terlibat dalam berbagai kontroversi selama masa baktinya di Santiago Bernabeu. Salah satu insiden yang paling diingat adalah pertengkarannya dengan Robinho di sesi latihan, serta secara tak sengaja menjatuhkan satu gigi Ronaldo saat bergulat. Meskipun Gravesen hanya bermain 49 kali di semua kompetisi selama 18 bulan di Madrid dan kemudian dijual ke Celtic pada musim panas 2006, perilakunya yang kontroversial dan gaya bermainnya yang dinilai buruk oleh Ronaldo, meninggalkan kesan negatif yang mendalam bagi sang legenda. Bahkan, mantan pelatih Real Madrid, Fabio Capello, juga mengakui kebingungannya terhadap perilaku dan gaya bermain Gravesen yang dianggapnya ‘aneh’. Ironisnya, setelah pensiun dari sepak bola pada tahun 2008, Gravesen sukses besar di dunia poker, dilaporkan meraup keuntungan hingga 80 juta poundsterling di Las Vegas. Dengan demikian, meskipun karier sepak bolanya mungkin meninggalkan jejak buruk bagi beberapa orang, terutama Ronaldo, Gravesen telah menemukan kesuksesan di bidang lain.