Kegagalan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 telah menempatkan pelatih Indra Sjafri di ujung tanduk. Setelah tiga laga grup yang berakhir dengan dua kekalahan dan satu imbang, Tim Garuda Muda gagal lolos ke perempat final, otomatis juga gagal mengamankan tiket ke Piala Dunia U-20 di Chile. Hal ini membuat posisi Indra Sjafri sebagai pelatih menjadi pertanyaan besar.
Kekalahan telak dari Iran (0-3) dan Uzbekistan (1-3) telah memicu kritik tajam terhadap strategi dan kepemimpinan Indra Sjafri. Meskipun laga terakhir melawan Yaman berakhir imbang 0-0, hasil tersebut tak cukup menyelamatkan Timnas Indonesia U-20 dari eliminasi. Kegagalan ini semakin menyakitkan karena PSSI menargetkan Tim Garuda Muda minimal melaju ke semifinal Piala Asia U-20 untuk mengamankan tempat di Piala Dunia.
Setelah pertandingan, Indra Sjafri menunjukkan sikap bertanggung jawab penuh atas kegagalan tersebut. Ia secara terbuka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan menyatakan kesiapannya menerima konsekuensi apapun, termasuk pergantian pelatih. Sikap ksatria dan penuh tanggung jawab ini disampaikannya kepada awak media dan PSSI. Ia mengakui kegagalannya dalam mencapai tiga target yang diberikan PSSI: menjuarai Piala AFF U-20, lolos ke Piala Asia U-20, dan yang terpenting, lolos ke Piala Dunia U-20.
Meskipun kini dihujani kritik, Indra Sjafri tetap memiliki rekam jejak yang gemilang dalam membesut Timnas Indonesia kelompok umur. Ia adalah pelatih tersukses di level tersebut, dengan berbagai prestasi membanggakan, diantaranya menjuarai Piala AFF U-19 2024, meraih medali emas sepak bola SEA Games 2023 (setelah penantian 32 tahun!), dan menjuarai Piala AFF U-22 2019.
Namun, prestasi gemilang di masa lalu tak bisa menutupi kegagalan di Piala Asia U-20 2025. Kini, bola ada di tangan PSSI. Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, telah menyatakan bahwa evaluasi akan dilakukan. Keputusan terkait masa depan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-20 pun kini menjadi pertanyaan besar yang dinanti publik sepak bola Tanah Air. Apakah PSSI akan mempertahankan pelatih senior yang penuh pengalaman ini, atau memilih mencari sosok baru untuk membina generasi muda Garuda Muda? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Kegagalan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 telah menempatkan pelatih Indra Sjafri di ujung tanduk. Setelah tiga laga grup yang berakhir dengan dua kekalahan dan satu imbang, Tim Garuda Muda gagal lolos ke perempat final, otomatis juga gagal mengamankan tiket ke Piala Dunia U-20 di Chile. Hal ini membuat posisi Indra Sjafri sebagai pelatih menjadi pertanyaan besar.
Kekalahan telak dari Iran (0-3) dan Uzbekistan (1-3) telah memicu kritik tajam terhadap strategi dan kepemimpinan Indra Sjafri. Meskipun laga terakhir melawan Yaman berakhir imbang 0-0, hasil tersebut tak cukup menyelamatkan Timnas Indonesia U-20 dari eliminasi. Kegagalan ini semakin menyakitkan karena PSSI menargetkan Tim Garuda Muda minimal melaju ke semifinal Piala Asia U-20 untuk mengamankan tempat di Piala Dunia.
Setelah pertandingan, Indra Sjafri menunjukkan sikap bertanggung jawab penuh atas kegagalan tersebut. Ia secara terbuka meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan menyatakan kesiapannya menerima konsekuensi apapun, termasuk pergantian pelatih. Sikap ksatria dan penuh tanggung jawab ini disampaikannya kepada awak media dan PSSI. Ia mengakui kegagalannya dalam mencapai tiga target yang diberikan PSSI: menjuarai Piala AFF U-20, lolos ke Piala Asia U-20, dan yang terpenting, lolos ke Piala Dunia U-20.
Meskipun kini dihujani kritik, Indra Sjafri tetap memiliki rekam jejak yang gemilang dalam membesut Timnas Indonesia kelompok umur. Ia adalah pelatih tersukses di level tersebut, dengan berbagai prestasi membanggakan, diantaranya menjuarai Piala AFF U-19 2024, meraih medali emas sepak bola SEA Games 2023 (setelah penantian 32 tahun!), dan menjuarai Piala AFF U-22 2019.
Namun, prestasi gemilang di masa lalu tak bisa menutupi kegagalan di Piala Asia U-20 2025. Kini, bola ada di tangan PSSI. Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, telah menyatakan bahwa evaluasi akan dilakukan. Keputusan terkait masa depan Indra Sjafri di Timnas Indonesia U-20 pun kini menjadi pertanyaan besar yang dinanti publik sepak bola Tanah Air. Apakah PSSI akan mempertahankan pelatih senior yang penuh pengalaman ini, atau memilih mencari sosok baru untuk membina generasi muda Garuda Muda? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.