Manchester United sedang dalam situasi sulit. Posisi mereka di peringkat 15 Liga Inggris membuat banyak pihak meragukan kemampuan manajer Ruben Amorim. Namun, di tengah badai kritik, dukungan datang dari sosok tak terduga: Jose Mourinho. Pertemuan keduanya berawal dari masa magang Amorim di Casa Pia, klub liga bawah Lisbon, di bawah asuhan Mourinho. Kini, setelah ditunjuk sebagai manajer MU pada November 2024 menggantikan Erik ten Hag yang dipecat, Amorim justru mendapatkan pesan dukungan dari Mourinho sebelum pertandingan pertamanya.
“Dia mengirimi saya pesan dan mengatakan ini adalah klub yang indah, besar, dengan orang-orang menyenangkan, dan itu benar,” ungkap Amorim kepada situs resmi Manchester United. Ia menambahkan bahwa meskipun banyak hal telah berubah di klub, Mourinho tetap yakin dengan kemampuannya.
Dukungan ini terasa krusial mengingat performa buruk MU di bawah Amorim. Richard Keys, seorang broadcaster, bahkan memperingatkan pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe bahwa Amorim mungkin akan dipecat jika situasi tak membaik. Statistik Amorim dalam 14 pertandingan Liga Inggris pun menjadi sorotan, menimbulkan pertanyaan besar tentang kapabilitasnya.
Mourinho sendiri bukan sekadar memberikan ucapan selamat. Ia telah beberapa kali mengungkapkan kekagumannya pada Amorim sebagai pelatih, bahkan sebelum pria Portugal berusia 40 tahun itu bergabung dengan Manchester United. “Saya menyukainya sebagai pelatih. Saya pikir dia memiliki kemampuan untuk melatih di liga mana pun dan klub mana pun,” kata Mourinho. Pernyataan ini sekaligus menjawab pertanyaan mengenai penilaian Mourinho terhadap kemampuan Amorim sebelum dan sesudah menangani Manchester United.
Meskipun mendapat dukungan dari Mourinho, Amorim tetap menghadapi tantangan besar. Ia harus mampu membalikkan keadaan, meningkatkan performa tim, dan membawa Manchester United kembali ke jalur kemenangan. Bagaimana caranya? Itu menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab oleh Amorim di sisa musim ini. Waktu akan menjawab apakah dukungan Mourinho cukup untuk menyelamatkan Amorim dari tekanan dan membangkitkan kembali kejayaan Manchester United.
Manchester United sedang dalam situasi sulit. Posisi mereka di peringkat 15 Liga Inggris membuat banyak pihak meragukan kemampuan manajer Ruben Amorim. Namun, di tengah badai kritik, dukungan datang dari sosok tak terduga: Jose Mourinho. Pertemuan keduanya berawal dari masa magang Amorim di Casa Pia, klub liga bawah Lisbon, di bawah asuhan Mourinho. Kini, setelah ditunjuk sebagai manajer MU pada November 2024 menggantikan Erik ten Hag yang dipecat, Amorim justru mendapatkan pesan dukungan dari Mourinho sebelum pertandingan pertamanya.
“Dia mengirimi saya pesan dan mengatakan ini adalah klub yang indah, besar, dengan orang-orang menyenangkan, dan itu benar,” ungkap Amorim kepada situs resmi Manchester United. Ia menambahkan bahwa meskipun banyak hal telah berubah di klub, Mourinho tetap yakin dengan kemampuannya.
Dukungan ini terasa krusial mengingat performa buruk MU di bawah Amorim. Richard Keys, seorang broadcaster, bahkan memperingatkan pemilik minoritas Sir Jim Ratcliffe bahwa Amorim mungkin akan dipecat jika situasi tak membaik. Statistik Amorim dalam 14 pertandingan Liga Inggris pun menjadi sorotan, menimbulkan pertanyaan besar tentang kapabilitasnya.
Mourinho sendiri bukan sekadar memberikan ucapan selamat. Ia telah beberapa kali mengungkapkan kekagumannya pada Amorim sebagai pelatih, bahkan sebelum pria Portugal berusia 40 tahun itu bergabung dengan Manchester United. “Saya menyukainya sebagai pelatih. Saya pikir dia memiliki kemampuan untuk melatih di liga mana pun dan klub mana pun,” kata Mourinho. Pernyataan ini sekaligus menjawab pertanyaan mengenai penilaian Mourinho terhadap kemampuan Amorim sebelum dan sesudah menangani Manchester United.
Meskipun mendapat dukungan dari Mourinho, Amorim tetap menghadapi tantangan besar. Ia harus mampu membalikkan keadaan, meningkatkan performa tim, dan membawa Manchester United kembali ke jalur kemenangan. Bagaimana caranya? Itu menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab oleh Amorim di sisa musim ini. Waktu akan menjawab apakah dukungan Mourinho cukup untuk menyelamatkan Amorim dari tekanan dan membangkitkan kembali kejayaan Manchester United.
