Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, melontarkan kritik pedas terhadap keputusan AC Milan memecat Paolo Maldini. Ia menilai pemecatan Maldini sebagai kesalahan besar yang mengabaikan sejarah klub. Ancelotti, yang pernah membela dan melatih AC Milan, menekankan betapa pentingnya Maldini bagi sejarah Rossoneri. Menurutnya, Maldini mewakili jiwa dan sejarah klub, dan melepasnya sama saja dengan membuang sejarah itu sendiri.
Pernyataan Ancelotti disampaikan tak lama setelah Maldini dan Ricky Massara dipecat oleh manajemen AC Milan, hanya beberapa hari setelah berakhirnya musim kompetisi. Keputusan tersebut sontak menimbulkan kontroversi dan ketidakpastian di kalangan pendukung Milan. Sejak kepergian Maldini, performa dan stabilitas AC Milan memang tampak terganggu.
Ancelotti lebih lanjut membandingkan Maldini dengan Luka Modric, gelandang Real Madrid. Ia menyebut keduanya sebagai contoh profesionalisme dan dedikasi luar biasa dalam dunia sepak bola. Pernyataan ini semakin menguatkan kritik Ancelotti terhadap keputusan AC Milan.
Ironisnya, sebelum pemecatan Maldini terjadi, muncul kabar yang menyebutkan AC Milan sempat menjalin komunikasi dengan Ancelotti, dengan kemungkinan membawanya kembali ke San Siro jika ia memutuskan untuk meninggalkan Real Madrid.
Ancelotti memiliki ikatan emosional yang kuat dengan AC Milan. Ia pernah menjadi pemain AC Milan pada tahun 1987-1992, dan meraih sejumlah gelar bergengsi. Sebagai pelatih, Ancelotti juga membawa AC Milan ke puncak kejayaan, mempersembahkan berbagai trofi bergengsi, termasuk Liga Champions. Pengalaman panjang dan kesuksesannya bersama AC Milan membuatnya sangat paham arti Maldini bagi klub tersebut. Dengan begitu, kritik yang dilontarkannya bukan sekadar pendapat, melainkan ungkapan keprihatinan yang mendalam.
Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, melontarkan kritik pedas terhadap keputusan AC Milan memecat Paolo Maldini. Ia menilai pemecatan Maldini sebagai kesalahan besar yang mengabaikan sejarah klub. Ancelotti, yang pernah membela dan melatih AC Milan, menekankan betapa pentingnya Maldini bagi sejarah Rossoneri. Menurutnya, Maldini mewakili jiwa dan sejarah klub, dan melepasnya sama saja dengan membuang sejarah itu sendiri.
Pernyataan Ancelotti disampaikan tak lama setelah Maldini dan Ricky Massara dipecat oleh manajemen AC Milan, hanya beberapa hari setelah berakhirnya musim kompetisi. Keputusan tersebut sontak menimbulkan kontroversi dan ketidakpastian di kalangan pendukung Milan. Sejak kepergian Maldini, performa dan stabilitas AC Milan memang tampak terganggu.
Ancelotti lebih lanjut membandingkan Maldini dengan Luka Modric, gelandang Real Madrid. Ia menyebut keduanya sebagai contoh profesionalisme dan dedikasi luar biasa dalam dunia sepak bola. Pernyataan ini semakin menguatkan kritik Ancelotti terhadap keputusan AC Milan.
Ironisnya, sebelum pemecatan Maldini terjadi, muncul kabar yang menyebutkan AC Milan sempat menjalin komunikasi dengan Ancelotti, dengan kemungkinan membawanya kembali ke San Siro jika ia memutuskan untuk meninggalkan Real Madrid.
Ancelotti memiliki ikatan emosional yang kuat dengan AC Milan. Ia pernah menjadi pemain AC Milan pada tahun 1987-1992, dan meraih sejumlah gelar bergengsi. Sebagai pelatih, Ancelotti juga membawa AC Milan ke puncak kejayaan, mempersembahkan berbagai trofi bergengsi, termasuk Liga Champions. Pengalaman panjang dan kesuksesannya bersama AC Milan membuatnya sangat paham arti Maldini bagi klub tersebut. Dengan begitu, kritik yang dilontarkannya bukan sekadar pendapat, melainkan ungkapan keprihatinan yang mendalam.