Pertumbuhan pesat pengguna internet di Indonesia, mencapai 215,63 juta jiwa pada 2022-2023 (peningkatan 2,67% dari tahun sebelumnya), telah mendorong transformasi pemasaran dari metode konvensional ke digital. Hal ini menciptakan kebutuhan akan aset digital seperti website dan media sosial, yang dikelola dengan strategi pemasaran digital yang tepat.
Pengalaman seorang mahasiswa Manajemen Informatika, yang awalnya fokus pada pemrograman dan pembuatan website, menunjukkan bagaimana teknologi dan pemasaran digital saling berkaitan. Ia awalnya merasa pembuatan website tanpa strategi keberlanjutan kurang efektif. Pengalaman magang di pemerintahan dan pelatihan digital marketing kemudian memberinya perspektif baru. Ia menyadari bahwa pemasaran digital bukan hanya sekedar membuat konten, tetapi juga memahami audiens, analitik, dan strategi keberlanjutan jangka panjang.
Kisah ini mencerminkan tren umum di Indonesia, di mana pelaku usaha kecil dan menengah semakin beralih ke strategi digital untuk tetap kompetitif. Integrasi teknologi dalam pemasaran bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk mempertahankan bisnis dan menciptakan dampak positif bagi komunitas.
Adaptasi dan pembelajaran berkelanjutan menjadi kunci kesuksesan dalam era digital yang dinamis. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat membantu pelaku usaha berkembang dan menciptakan nilai tambah yang lebih besar.