Winger Persija Jakarta, Witan Sulaeman, tengah menghadapi situasi sulit. Meskipun telah tampil dalam 20 dari 23 pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 hingga pekan ke-23, Witan lebih sering menghuni bangku cadangan. Dari total 20 penampilannya, ia hanya tujuh kali menjadi starter. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan peluangnya untuk kembali dipanggil ke Tim Nasional Indonesia di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert.
Pelatih Persija, Carlos Pena, tampaknya lebih menyukai Witan sebagai pemain pengganti. Dari 13 kali masuk lapangan sebagai pemain pengganti, kontribusi Witan bagi Persija masih belum maksimal. Dalam 812 menit bermain, ia belum mencetak gol dan hanya mampu menyumbangkan empat assist.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca, mencoba memberikan penjelasan. Ia melihat situasi ini dari perspektif pelatih Pena, yang mungkin menilai performa Witan belum cukup optimal untuk menjadi pilihan utama dalam setiap pertandingan. Prapanca juga menyinggung faktor persaingan di Timnas, terutama dengan semakin banyaknya pemain naturalisasi dan munculnya pemain muda berbakat. Ia menambahkan bahwa Witan tidak absen karena cedera.
Minimnya menit bermain di Persija membuat peluang Witan untuk membela Timnas Indonesia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025 menjadi semakin tipis. Jika tak kunjung menjadi pilihan utama di klubnya, Witan mungkin akan kehilangan tempatnya di skuad Garuda. Situasi ini menjadi tantangan bagi pemain muda berbakat tersebut untuk meningkatkan performa dan merebut kembali kepercayaan pelatihnya di Persija, demi menjaga asa untuk tetap berkostum merah putih.
Winger Persija Jakarta, Witan Sulaeman, tengah menghadapi situasi sulit. Meskipun telah tampil dalam 20 dari 23 pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 hingga pekan ke-23, Witan lebih sering menghuni bangku cadangan. Dari total 20 penampilannya, ia hanya tujuh kali menjadi starter. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan peluangnya untuk kembali dipanggil ke Tim Nasional Indonesia di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert.
Pelatih Persija, Carlos Pena, tampaknya lebih menyukai Witan sebagai pemain pengganti. Dari 13 kali masuk lapangan sebagai pemain pengganti, kontribusi Witan bagi Persija masih belum maksimal. Dalam 812 menit bermain, ia belum mencetak gol dan hanya mampu menyumbangkan empat assist.
Direktur Persija, Mohamad Prapanca, mencoba memberikan penjelasan. Ia melihat situasi ini dari perspektif pelatih Pena, yang mungkin menilai performa Witan belum cukup optimal untuk menjadi pilihan utama dalam setiap pertandingan. Prapanca juga menyinggung faktor persaingan di Timnas, terutama dengan semakin banyaknya pemain naturalisasi dan munculnya pemain muda berbakat. Ia menambahkan bahwa Witan tidak absen karena cedera.
Minimnya menit bermain di Persija membuat peluang Witan untuk membela Timnas Indonesia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025 menjadi semakin tipis. Jika tak kunjung menjadi pilihan utama di klubnya, Witan mungkin akan kehilangan tempatnya di skuad Garuda. Situasi ini menjadi tantangan bagi pemain muda berbakat tersebut untuk meningkatkan performa dan merebut kembali kepercayaan pelatihnya di Persija, demi menjaga asa untuk tetap berkostum merah putih.