Timnas Indonesia U-20 gagal melaju ke babak selanjutnya Piala Asia U-20 2025 setelah hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Yaman pada laga terakhir Grup C. Hasil ini menambah derita skuad Garuda Muda yang sebelumnya sudah menelan dua kekalahan beruntun dari Iran (0-3) dan Uzbekistan (1-3). Kegagalan ini otomatis mengubur impian Indonesia untuk tampil di Piala Dunia U-20 di Chile mendatang.
Meskipun tak meraih kemenangan, penampilan lini belakang Timnas U-20 patut diapresiasi. Fitrah Maulana, kiper muda Persib Bandung yang diturunkan sebagai starter, tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial yang menjaga gawang Indonesia tetap bersih. Empat bek, Sulthan Zaky, Fava Sheva, Kadel Arel, dan Mufli Hidayat, juga menunjukkan peningkatan performa dibandingkan laga-laga sebelumnya, meskipun beberapa kali pertahanan mereka masih sempat ditembus oleh serangan Yaman.
Di lini tengah, trio Toni Firmansyah, Welber Jardim, dan Dony Tri Pamungkas tampil lebih agresif dan bervariasi dalam menekan lawan, bahkan sesekali melepaskan tembakan jarak jauh. Trio penyerang Arlyansyah Abdulmanan, Jens Raven, dan Marselinus Ama Ola juga berusaha keras, namun sayang peluang yang didapat tak mampu dikonversi menjadi gol. Pergantian pemain di babak kedua juga tak mampu mengubah keadaan.
Usai pertandingan, pelatih Indra Sjafri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegagalan timnya lolos ke Piala Dunia U-20. Ia mengakui bahwa ketiga target yang diembannya – juara AFF, lolos Piala Asia, dan lolos Piala Dunia – hanya satu yang berhasil dicapai, yaitu lolos ke Piala Asia (meski akhirnya gagal melaju ke babak selanjutnya). Indra Sjafri menerima tanggung jawab atas hasil ini mengingat dirinya menerima tim sejak Desember 2023.
Meskipun berat, kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas U-20. Perjalanan mereka di Piala Asia U-20 2025 memang berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, namun semangat juang dan beberapa penampilan impresif dari beberapa pemain menjadi catatan positif yang dapat menjadi modal untuk masa depan sepak bola Indonesia.
Timnas Indonesia U-20 gagal melaju ke babak selanjutnya Piala Asia U-20 2025 setelah hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Yaman pada laga terakhir Grup C. Hasil ini menambah derita skuad Garuda Muda yang sebelumnya sudah menelan dua kekalahan beruntun dari Iran (0-3) dan Uzbekistan (1-3). Kegagalan ini otomatis mengubur impian Indonesia untuk tampil di Piala Dunia U-20 di Chile mendatang.
Meskipun tak meraih kemenangan, penampilan lini belakang Timnas U-20 patut diapresiasi. Fitrah Maulana, kiper muda Persib Bandung yang diturunkan sebagai starter, tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan krusial yang menjaga gawang Indonesia tetap bersih. Empat bek, Sulthan Zaky, Fava Sheva, Kadel Arel, dan Mufli Hidayat, juga menunjukkan peningkatan performa dibandingkan laga-laga sebelumnya, meskipun beberapa kali pertahanan mereka masih sempat ditembus oleh serangan Yaman.
Di lini tengah, trio Toni Firmansyah, Welber Jardim, dan Dony Tri Pamungkas tampil lebih agresif dan bervariasi dalam menekan lawan, bahkan sesekali melepaskan tembakan jarak jauh. Trio penyerang Arlyansyah Abdulmanan, Jens Raven, dan Marselinus Ama Ola juga berusaha keras, namun sayang peluang yang didapat tak mampu dikonversi menjadi gol. Pergantian pemain di babak kedua juga tak mampu mengubah keadaan.
Usai pertandingan, pelatih Indra Sjafri menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kegagalan timnya lolos ke Piala Dunia U-20. Ia mengakui bahwa ketiga target yang diembannya – juara AFF, lolos Piala Asia, dan lolos Piala Dunia – hanya satu yang berhasil dicapai, yaitu lolos ke Piala Asia (meski akhirnya gagal melaju ke babak selanjutnya). Indra Sjafri menerima tanggung jawab atas hasil ini mengingat dirinya menerima tim sejak Desember 2023.
Meskipun berat, kegagalan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas U-20. Perjalanan mereka di Piala Asia U-20 2025 memang berakhir lebih cepat dari yang diharapkan, namun semangat juang dan beberapa penampilan impresif dari beberapa pemain menjadi catatan positif yang dapat menjadi modal untuk masa depan sepak bola Indonesia.