Lamine Yamal, wonderkid Barcelona berusia 17 tahun, tengah menjadi buah bibir. Penampilannya yang gemilang bersama Barcelona dan Timnas Spanyol, termasuk kontribusinya dalam kemenangan Euro 2024 dan penghargaan Pemain Muda Terbaik Turnamen, membuatnya disebut-sebut sebagai calon bintang sepak bola dunia masa depan. Kehebatannya bahkan telah membuat Micah Richards, komentator Golazo CBS Sports, mengakui kesulitan dalam menjaga pergerakan Yamal di lapangan.
Namun, di tengah pujian yang membuncah untuk Yamal, legenda Arsenal, Thierry Henry, mengingatkan kita pada sebuah kisah yang menunjukkan betapa sulitnya bagi seorang pemain muda untuk mempertahankan performa di tengah sorotan. Henry menunjuk pada Bojan Krkic, mantan pemain Barcelona yang pernah disebut-sebut sebagai “the next big thing.”
Bojan, yang mencatatkan rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah babak gugur Liga Champions, memiliki karier junior yang luar biasa dengan mencetak hampir 900 gol. Ia juga menjadi bagian dari skuad Barcelona yang dua kali menjuarai Liga Champions. Meskipun mencetak 41 gol dalam 163 penampilan untuk Blaugrana, Bojan tak pernah mencapai potensi maksimal yang diharapkan. Kariernya kemudian berlanjut di berbagai klub, termasuk AS Roma, AC Milan, dan Ajax, tanpa mencapai puncak kesuksesan seperti yang diprediksi banyak orang.
Henry menekankan betapa pentingnya menangani tekanan dan ekspektasi yang tinggi bagi pemain muda. Menurutnya, Bojan, yang bertransisi cepat dari anonimitas menjadi pusat perhatian, kehilangan arah di tengah hiruk-pikuk tersebut. Henry mengajak semua orang untuk menyaksikan film dokumenter Bojan Krkic untuk memahami lebih dalam tantangan yang dihadapi oleh pemain muda yang tiba-tiba menjadi bintang. Kisah Bojan, menurut Henry, menjadi pengingat akan pentingnya manajemen karir dan mentalitas yang kuat dalam menghadapi tekanan di dunia sepak bola profesional. Ia menyoroti pentingnya dukungan dan pemahaman akan tantangan unik yang dihadapi oleh para pemain muda yang berbakat.
Lamine Yamal, wonderkid Barcelona berusia 17 tahun, tengah menjadi buah bibir. Penampilannya yang gemilang bersama Barcelona dan Timnas Spanyol, termasuk kontribusinya dalam kemenangan Euro 2024 dan penghargaan Pemain Muda Terbaik Turnamen, membuatnya disebut-sebut sebagai calon bintang sepak bola dunia masa depan. Kehebatannya bahkan telah membuat Micah Richards, komentator Golazo CBS Sports, mengakui kesulitan dalam menjaga pergerakan Yamal di lapangan.
Namun, di tengah pujian yang membuncah untuk Yamal, legenda Arsenal, Thierry Henry, mengingatkan kita pada sebuah kisah yang menunjukkan betapa sulitnya bagi seorang pemain muda untuk mempertahankan performa di tengah sorotan. Henry menunjuk pada Bojan Krkic, mantan pemain Barcelona yang pernah disebut-sebut sebagai “the next big thing.”
Bojan, yang mencatatkan rekor sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah babak gugur Liga Champions, memiliki karier junior yang luar biasa dengan mencetak hampir 900 gol. Ia juga menjadi bagian dari skuad Barcelona yang dua kali menjuarai Liga Champions. Meskipun mencetak 41 gol dalam 163 penampilan untuk Blaugrana, Bojan tak pernah mencapai potensi maksimal yang diharapkan. Kariernya kemudian berlanjut di berbagai klub, termasuk AS Roma, AC Milan, dan Ajax, tanpa mencapai puncak kesuksesan seperti yang diprediksi banyak orang.
Henry menekankan betapa pentingnya menangani tekanan dan ekspektasi yang tinggi bagi pemain muda. Menurutnya, Bojan, yang bertransisi cepat dari anonimitas menjadi pusat perhatian, kehilangan arah di tengah hiruk-pikuk tersebut. Henry mengajak semua orang untuk menyaksikan film dokumenter Bojan Krkic untuk memahami lebih dalam tantangan yang dihadapi oleh pemain muda yang tiba-tiba menjadi bintang. Kisah Bojan, menurut Henry, menjadi pengingat akan pentingnya manajemen karir dan mentalitas yang kuat dalam menghadapi tekanan di dunia sepak bola profesional. Ia menyoroti pentingnya dukungan dan pemahaman akan tantangan unik yang dihadapi oleh para pemain muda yang berbakat.
