Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, tampaknya tengah mempersiapkan amunisi baru untuk lini tengah Garuda. Nama Joey Pelupessy, pemain keturunan Indonesia-Belanda, mencuat sebagai salah satu kandidat kuat untuk memperkuat skuad. Pria 31 tahun kelahiran Nijverdal ini disebut-sebut sebagai pilihan utama Kluivert dan bahkan diproyeksikan masuk starting XI.
Pelupessy, yang memiliki darah Maluku, merupakan salah satu dari tiga pemain keturunan yang dikabarkan akan dinaturalisasi, bersama Dean James dan Emil Audero. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan dampak signifikan, terutama jelang laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada Maret mendatang di Sidney.
Karier sepak bola Pelupessy terbilang cukup gemilang. Ia mengawali karier seniornya di Twente pada 2013, lalu melanjutkan petualangannya ke sejumlah klub di Belanda dan Inggris, termasuk Sheffield Wednesday. Saat ini, ia bermain untuk Lommel, klub yang berlaga di liga Belgia. Prestasi di level junior juga cukup menonjol; ia pernah membela Timnas Belanda U-16, U-18, U-19, dan U-20. Meskipun gagal menembus timnas senior Belanda, pengalamannya bermain di berbagai liga Eropa tak perlu diragukan.
Kluivert tampaknya terkesan dengan profil Pelupessy. Bermain sebagai gelandang bertahan, ia dikenal sebagai pemain yang kuat secara fisik (dengan tinggi badan 180 cm) dan memiliki kemampuan memutus serangan lawan yang baik. Ia diprediksi akan menjadi duet ideal bersama Thom Haye di lini tengah Timnas Indonesia, dengan Haye sebagai pengatur serangan dan Pelupessy sebagai ‘destroyer’ yang bertanggung jawab untuk meredam permainan lawan.
Pengalamannya di Heracles Almelo (102 penampilan, 2 gol) dan Sheffield Wednesday (106 penampilan, 1 gol) menunjukkan konsistensi dan kualitasnya sebagai pemain. Dengan postur dan kemampuannya, Pelupessy diyakini mampu menjadi tembok pertahanan yang tangguh di lini tengah, bahkan menghadapi lawan-lawan sekuat Australia. Apakah Pelupessy akan menjadi kunci keberhasilan Timnas Indonesia di kancah internasional? Kita tunggu saja kiprahnya di lapangan hijau.
Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia, tampaknya tengah mempersiapkan amunisi baru untuk lini tengah Garuda. Nama Joey Pelupessy, pemain keturunan Indonesia-Belanda, mencuat sebagai salah satu kandidat kuat untuk memperkuat skuad. Pria 31 tahun kelahiran Nijverdal ini disebut-sebut sebagai pilihan utama Kluivert dan bahkan diproyeksikan masuk starting XI.
Pelupessy, yang memiliki darah Maluku, merupakan salah satu dari tiga pemain keturunan yang dikabarkan akan dinaturalisasi, bersama Dean James dan Emil Audero. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan dampak signifikan, terutama jelang laga krusial Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada Maret mendatang di Sidney.
Karier sepak bola Pelupessy terbilang cukup gemilang. Ia mengawali karier seniornya di Twente pada 2013, lalu melanjutkan petualangannya ke sejumlah klub di Belanda dan Inggris, termasuk Sheffield Wednesday. Saat ini, ia bermain untuk Lommel, klub yang berlaga di liga Belgia. Prestasi di level junior juga cukup menonjol; ia pernah membela Timnas Belanda U-16, U-18, U-19, dan U-20. Meskipun gagal menembus timnas senior Belanda, pengalamannya bermain di berbagai liga Eropa tak perlu diragukan.
Kluivert tampaknya terkesan dengan profil Pelupessy. Bermain sebagai gelandang bertahan, ia dikenal sebagai pemain yang kuat secara fisik (dengan tinggi badan 180 cm) dan memiliki kemampuan memutus serangan lawan yang baik. Ia diprediksi akan menjadi duet ideal bersama Thom Haye di lini tengah Timnas Indonesia, dengan Haye sebagai pengatur serangan dan Pelupessy sebagai ‘destroyer’ yang bertanggung jawab untuk meredam permainan lawan.
Pengalamannya di Heracles Almelo (102 penampilan, 2 gol) dan Sheffield Wednesday (106 penampilan, 1 gol) menunjukkan konsistensi dan kualitasnya sebagai pemain. Dengan postur dan kemampuannya, Pelupessy diyakini mampu menjadi tembok pertahanan yang tangguh di lini tengah, bahkan menghadapi lawan-lawan sekuat Australia. Apakah Pelupessy akan menjadi kunci keberhasilan Timnas Indonesia di kancah internasional? Kita tunggu saja kiprahnya di lapangan hijau.