Chester Bennington, mantan vokalis Linkin Park yang meninggal pada Juli 2017, menyimpan sebuah impian yang tak terwujud: menggelar konser di Portman Road, stadion kebanggaan klub sepak bola Ipswich Town. Impian ini terungkap setelah Linkin Park baru-baru ini menggelar konser di Jakarta sebagai bagian dari tur dunia “From Zero 2025 World Tour”. Tur tersebut hanya menyambangi satu lokasi di Inggris, yaitu Wembley Stadium, London, jauh dari Portman Road yang menjadi pusat impian Bennington.
Siapa sangka, seorang vokalis band rock terkenal dunia ternyata menyimpan kecintaan mendalam pada sepak bola, khususnya klub Ipswich Town yang saat ini bermain di Championship Division. Bagaimana Bennington bisa jatuh cinta pada klub tersebut? Ceritanya berawal dari sang ayah, Lee Bennington, seorang pensiunan polisi detektif yang sudah menjadi penggemar Ipswich Town sejak tahun 1990-an. Lee, yang pernah tinggal di Suffolk—lokasi Ipswich Town—menularkan kecintaannya pada putranya.
Seorang teman Lee, Alan Howard, menceritakan bagaimana Bennington begitu terobsesi dengan Ipswich Town setelah diperkenalkan ayahnya. Bahkan setelah kembali ke Amerika Serikat, Bennington terus mencari informasi tentang klub yang sahamnya sebagian dimiliki penyanyi Ed Sheeran tersebut. Sebegitu dalamnya kecintaan Bennington hingga ia bermimpi memberikan sesuatu yang spesial untuk para penggemar Ipswich Town—sebuah konser Linkin Park di Portman Road. Sayangnya, impian tersebut kandas seiring kepergian Bennington akibat bunuh diri.
Meskipun impian tersebut tak terwujud, Ipswich Town tetap memberikan penghormatan kepada Bennington, mengenangnya sebagai penggemar setia dan berpengaruh. Klub tersebut menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, mengakui kehilangan sosok penggemar penting dalam sejarah klub. Kepergian Bennington menyisakan kesedihan, sekaligus menggarisbawahi betapa musik dan sepak bola dapat saling terkait dalam kehidupan seseorang. Kisah ini menjadi pengingat akan mimpi-mimpi yang terpendam, serta keunikan ikatan antara seorang artis dunia dan sebuah klub sepak bola di Inggris. Kapan dan di mana Linkin Park akan kembali menggelar konser di masa mendatang masih menjadi misteri, namun kisah impian Chester Bennington akan tetap dikenang.
Chester Bennington, mantan vokalis Linkin Park yang meninggal pada Juli 2017, menyimpan sebuah impian yang tak terwujud: menggelar konser di Portman Road, stadion kebanggaan klub sepak bola Ipswich Town. Impian ini terungkap setelah Linkin Park baru-baru ini menggelar konser di Jakarta sebagai bagian dari tur dunia “From Zero 2025 World Tour”. Tur tersebut hanya menyambangi satu lokasi di Inggris, yaitu Wembley Stadium, London, jauh dari Portman Road yang menjadi pusat impian Bennington.
Siapa sangka, seorang vokalis band rock terkenal dunia ternyata menyimpan kecintaan mendalam pada sepak bola, khususnya klub Ipswich Town yang saat ini bermain di Championship Division. Bagaimana Bennington bisa jatuh cinta pada klub tersebut? Ceritanya berawal dari sang ayah, Lee Bennington, seorang pensiunan polisi detektif yang sudah menjadi penggemar Ipswich Town sejak tahun 1990-an. Lee, yang pernah tinggal di Suffolk—lokasi Ipswich Town—menularkan kecintaannya pada putranya.
Seorang teman Lee, Alan Howard, menceritakan bagaimana Bennington begitu terobsesi dengan Ipswich Town setelah diperkenalkan ayahnya. Bahkan setelah kembali ke Amerika Serikat, Bennington terus mencari informasi tentang klub yang sahamnya sebagian dimiliki penyanyi Ed Sheeran tersebut. Sebegitu dalamnya kecintaan Bennington hingga ia bermimpi memberikan sesuatu yang spesial untuk para penggemar Ipswich Town—sebuah konser Linkin Park di Portman Road. Sayangnya, impian tersebut kandas seiring kepergian Bennington akibat bunuh diri.
Meskipun impian tersebut tak terwujud, Ipswich Town tetap memberikan penghormatan kepada Bennington, mengenangnya sebagai penggemar setia dan berpengaruh. Klub tersebut menyampaikan belasungkawa melalui media sosial, mengakui kehilangan sosok penggemar penting dalam sejarah klub. Kepergian Bennington menyisakan kesedihan, sekaligus menggarisbawahi betapa musik dan sepak bola dapat saling terkait dalam kehidupan seseorang. Kisah ini menjadi pengingat akan mimpi-mimpi yang terpendam, serta keunikan ikatan antara seorang artis dunia dan sebuah klub sepak bola di Inggris. Kapan dan di mana Linkin Park akan kembali menggelar konser di masa mendatang masih menjadi misteri, namun kisah impian Chester Bennington akan tetap dikenang.
