Legenda Arsenal, Martin Keown, mengkritik pembelian mahal Matthijs de Ligt oleh Manchester United (MU) pada musim panas lalu. De Ligt, yang didatangkan dari Bayern Munchen dengan biaya transfer yang mencapai 60 juta poundsterling (sekitar Rp 1,2 triliun), dinilai Keown belum menunjukkan performa yang sepadan dengan harganya. Bek tengah asal Belanda itu, yang sebelumnya juga bermain untuk Juventus dan Ajax Amsterdam, dianggap bermain kaku dan justru seringkali menimbulkan masalah bagi pertahanan MU. Kritik pedas ini dilontarkan Keown menyusul kekalahan MU dari Tottenham Hotspur yang membuat mereka terpuruk di peringkat ke-15 klasemen Premier League. Keown menilai De Ligt, meskipun menjadi pilihan utama di bawah pelatih Ruben Amorim, kurang menunjukkan kepercayaan diri dan bermain seperti “mesin” tanpa fleksibilitas, seringkali menendang bola keluar lapangan menjadi tendangan sudut meski ada peluang untuk lebih efektif menghalau bola. Keown, yang juga mantan bek tengah, menyoroti bahwa tingginya harga transfer De Ligt yang membuat pembelian ini menjadi sebuah kerugian besar bagi klub. (Siapa: Martin Keown, Matthijs de Ligt, Ruben Amorim; Apa: Kritik pembelian mahal De Ligt, performa De Ligt yang mengecewakan; Kapan: Setelah kekalahan MU dari Tottenham; Dimana: Manchester United; Mengapa: Performa De Ligt dinilai tidak sesuai dengan harga transfernya; Bagaimana: De Ligt bermain kaku dan sering membuat kesalahan).
Legenda Arsenal, Martin Keown, mengkritik pembelian mahal Matthijs de Ligt oleh Manchester United (MU) pada musim panas lalu. De Ligt, yang didatangkan dari Bayern Munchen dengan biaya transfer yang mencapai 60 juta poundsterling (sekitar Rp 1,2 triliun), dinilai Keown belum menunjukkan performa yang sepadan dengan harganya. Bek tengah asal Belanda itu, yang sebelumnya juga bermain untuk Juventus dan Ajax Amsterdam, dianggap bermain kaku dan justru seringkali menimbulkan masalah bagi pertahanan MU. Kritik pedas ini dilontarkan Keown menyusul kekalahan MU dari Tottenham Hotspur yang membuat mereka terpuruk di peringkat ke-15 klasemen Premier League. Keown menilai De Ligt, meskipun menjadi pilihan utama di bawah pelatih Ruben Amorim, kurang menunjukkan kepercayaan diri dan bermain seperti “mesin” tanpa fleksibilitas, seringkali menendang bola keluar lapangan menjadi tendangan sudut meski ada peluang untuk lebih efektif menghalau bola. Keown, yang juga mantan bek tengah, menyoroti bahwa tingginya harga transfer De Ligt yang membuat pembelian ini menjadi sebuah kerugian besar bagi klub. (Siapa: Martin Keown, Matthijs de Ligt, Ruben Amorim; Apa: Kritik pembelian mahal De Ligt, performa De Ligt yang mengecewakan; Kapan: Setelah kekalahan MU dari Tottenham; Dimana: Manchester United; Mengapa: Performa De Ligt dinilai tidak sesuai dengan harga transfernya; Bagaimana: De Ligt bermain kaku dan sering membuat kesalahan).