Manchester United (MU) mendatangkan Matthijs de Ligt dari Bayern Munchen pada musim panas lalu dengan biaya transfer yang mencapai 60 juta poundsterling (sekitar Rp 1,2 triliun). Namun, performa bek tengah asal Belanda ini dinilai mengecewakan oleh legenda Arsenal, Martin Keown. Keown, yang juga mantan bek tengah, mengungkapkan kritiknya dalam sebuah wawancara di Talksport. Menurutnya, De Ligt bermain terlalu kaku, seringkali melakukan kesalahan sederhana seperti menendang bola keluar lapangan menjadi tendangan sudut alih-alih melakukan sapuan bola yang lebih efektif. Hal ini dinilai Keown sebagai pemborosan uang dan masalah bagi tim. Kritik tersebut muncul setelah kekalahan MU 0-1 dari Tottenham Hotspur pekan lalu yang membuat mereka terpuruk di peringkat 15 klasemen Premier League. De Ligt sendiri mengakui adanya masalah serius dalam tim, termasuk kurangnya keinginan beberapa pemain untuk berjuang di lapangan. Meskipun De Ligt masih menjadi pilihan utama di bawah pelatih Ruben Amorim, Keown menekankan bahwa Amorim perlu meningkatkan kepercayaan diri pemain berusia 25 tahun tersebut agar dapat bermain lebih baik. Kehadiran De Ligt sendiri dimaksudkan untuk memperkuat lini belakang MU, terutama setelah cedera yang dialami Leny Yoro.
Manchester United (MU) mendatangkan Matthijs de Ligt dari Bayern Munchen pada musim panas lalu dengan biaya transfer yang mencapai 60 juta poundsterling (sekitar Rp 1,2 triliun). Namun, performa bek tengah asal Belanda ini dinilai mengecewakan oleh legenda Arsenal, Martin Keown. Keown, yang juga mantan bek tengah, mengungkapkan kritiknya dalam sebuah wawancara di Talksport. Menurutnya, De Ligt bermain terlalu kaku, seringkali melakukan kesalahan sederhana seperti menendang bola keluar lapangan menjadi tendangan sudut alih-alih melakukan sapuan bola yang lebih efektif. Hal ini dinilai Keown sebagai pemborosan uang dan masalah bagi tim. Kritik tersebut muncul setelah kekalahan MU 0-1 dari Tottenham Hotspur pekan lalu yang membuat mereka terpuruk di peringkat 15 klasemen Premier League. De Ligt sendiri mengakui adanya masalah serius dalam tim, termasuk kurangnya keinginan beberapa pemain untuk berjuang di lapangan. Meskipun De Ligt masih menjadi pilihan utama di bawah pelatih Ruben Amorim, Keown menekankan bahwa Amorim perlu meningkatkan kepercayaan diri pemain berusia 25 tahun tersebut agar dapat bermain lebih baik. Kehadiran De Ligt sendiri dimaksudkan untuk memperkuat lini belakang MU, terutama setelah cedera yang dialami Leny Yoro.