Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks, kembali mencuri perhatian di kancah Eropa. Bermain penuh selama 120 menit dalam laga leg kedua play-off 16 besar UEFA Conference League melawan Heidenheim, Diks sukses mengantarkan FC Copenhagen melaju ke babak selanjutnya. Kemenangan dramatis 4-3 secara agregat diraih setelah melewati babak tambahan waktu.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Voith-Arena, Heidenheim, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB, diwarnai dengan penampilan gemilang Diks. Ia mencetak gol penalti krusial di menit ke-53, membalikkan keadaan setelah Copenhagen sempat tertinggal agregat. Tak hanya itu, Diks juga mencatatkan satu assist untuk gol pembuka yang dicetak Amin Chiakha di menit ke-37. Meskipun Copenhagen sempat kembali kebobolan, gol penentu kemenangan akhirnya dicetak oleh Rodrigo Huescas di menit ke-113, memastikan kemenangan dramatis timnya.
Performa impresif Diks tak luput dari sorotan. Situs FotMob memberikan rating tertinggi kepada pemain berusia 28 tahun tersebut, dengan angka 8,7. Angka ini jauh melampaui rating pemain lainnya dari kedua tim. Kontribusi Diks tak hanya sebatas gol dan assist; statistiknya menunjukkan dominasi di sisi kanan pertahanan Copenhagen. Ia melakukan 4 tekel sukses dari 5 percobaan, 3 sapuan berhasil, 1 intersep, dan 11 kali aksi bertahan lainnya. Diks juga mencatat 82 sentuhan bola, menunjukkan keterlibatan aktifnya dalam permainan.
Keberhasilan Diks ini berbanding terbalik dengan nasib rekan setimnya di Timnas Indonesia, Mees Hilgers. Hilgers yang memperkuat FC Twente, harus menelan pil pahit setelah timnya disingkirkan Bodo/Glimt di leg kedua play-off 16 besar Liga Europa. Lebih menyakitkan lagi, Hilgers bahkan mencetak gol bunuh diri dalam pertandingan tersebut yang berakhir dengan kekalahan agregat 4-6.
Penampilan gemilang Kevin Diks di level klub menjadi kabar baik bagi pendukung Timnas Indonesia. Konsistensi dan performanya di Eropa semakin memperkuat posisinya sebagai pemain andalan di tim nasional. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi Diks dan juga pemain Indonesia lainnya untuk terus berkiprah di level internasional.
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks, kembali mencuri perhatian di kancah Eropa. Bermain penuh selama 120 menit dalam laga leg kedua play-off 16 besar UEFA Conference League melawan Heidenheim, Diks sukses mengantarkan FC Copenhagen melaju ke babak selanjutnya. Kemenangan dramatis 4-3 secara agregat diraih setelah melewati babak tambahan waktu.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Voith-Arena, Heidenheim, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB, diwarnai dengan penampilan gemilang Diks. Ia mencetak gol penalti krusial di menit ke-53, membalikkan keadaan setelah Copenhagen sempat tertinggal agregat. Tak hanya itu, Diks juga mencatatkan satu assist untuk gol pembuka yang dicetak Amin Chiakha di menit ke-37. Meskipun Copenhagen sempat kembali kebobolan, gol penentu kemenangan akhirnya dicetak oleh Rodrigo Huescas di menit ke-113, memastikan kemenangan dramatis timnya.
Performa impresif Diks tak luput dari sorotan. Situs FotMob memberikan rating tertinggi kepada pemain berusia 28 tahun tersebut, dengan angka 8,7. Angka ini jauh melampaui rating pemain lainnya dari kedua tim. Kontribusi Diks tak hanya sebatas gol dan assist; statistiknya menunjukkan dominasi di sisi kanan pertahanan Copenhagen. Ia melakukan 4 tekel sukses dari 5 percobaan, 3 sapuan berhasil, 1 intersep, dan 11 kali aksi bertahan lainnya. Diks juga mencatat 82 sentuhan bola, menunjukkan keterlibatan aktifnya dalam permainan.
Keberhasilan Diks ini berbanding terbalik dengan nasib rekan setimnya di Timnas Indonesia, Mees Hilgers. Hilgers yang memperkuat FC Twente, harus menelan pil pahit setelah timnya disingkirkan Bodo/Glimt di leg kedua play-off 16 besar Liga Europa. Lebih menyakitkan lagi, Hilgers bahkan mencetak gol bunuh diri dalam pertandingan tersebut yang berakhir dengan kekalahan agregat 4-6.
Penampilan gemilang Kevin Diks di level klub menjadi kabar baik bagi pendukung Timnas Indonesia. Konsistensi dan performanya di Eropa semakin memperkuat posisinya sebagai pemain andalan di tim nasional. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi Diks dan juga pemain Indonesia lainnya untuk terus berkiprah di level internasional.
