Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjadi bintang kemenangan FC Copenhagen atas FC Heidenheim di babak play-off 16 besar UEFA Conference League. Tampil gemilang di Voith-Arena, Heidenheim, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB, Diks mencetak satu gol dan satu assist, membawa timnya menang 3-1 dan unggul agregat 4-3.
Diks mengawali kontribusinya dengan memberikan umpan silang akurat yang disambut sundulan Amin Chiakha menjadi gol pembuka Copenhagen pada menit ke-37. Tak berhenti sampai di situ, pada menit ke-53, Diks sukses mengeksekusi penalti dengan tenang, menggandakan keunggulan timnya. Gol ketiga Copenhagen dicetak oleh Rodrigo Huescas pada menit ke-113. Meskipun Heidenheim sempat membalas satu gol lewat Leo Scienza di menit ke-37, hal itu tak cukup untuk membalikkan keadaan.
Performa impresif Diks tak luput dari perhatian situs statistik sepak bola, Fotmob. Diks mendapatkan rating tertinggi di pertandingan tersebut, yakni 8,7, dan terpilih sebagai man of the match. Statistiknya juga mencengangkan: 77 persen akurasi umpan, satu peluang tercipta, empat dari lima tekel sukses, tiga sapuan, satu intersep, tiga recoveries, dan sepuluh duel udara dimenangkan.
Kemenangan ini memastikan langkah FC Copenhagen ke babak 16 besar Conference League. Mereka akan menghadapi pemenang antara Vitoria Guimaraes dan Chelsea. Diks sendiri telah menjadi pemain kunci FC Copenhagen musim ini, dengan catatan 34 penampilan, 10 gol, 4 assist, dan 7 kartu kuning. Prestasi gemilang ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pecinta sepak bola Indonesia. Keberhasilannya melewati babak play-off ini juga sekaligus menegaskan kualitas pemain naturalisasi yang semakin memperkuat persepakbolaan nasional.
Pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjadi bintang kemenangan FC Copenhagen atas FC Heidenheim di babak play-off 16 besar UEFA Conference League. Tampil gemilang di Voith-Arena, Heidenheim, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB, Diks mencetak satu gol dan satu assist, membawa timnya menang 3-1 dan unggul agregat 4-3.
Diks mengawali kontribusinya dengan memberikan umpan silang akurat yang disambut sundulan Amin Chiakha menjadi gol pembuka Copenhagen pada menit ke-37. Tak berhenti sampai di situ, pada menit ke-53, Diks sukses mengeksekusi penalti dengan tenang, menggandakan keunggulan timnya. Gol ketiga Copenhagen dicetak oleh Rodrigo Huescas pada menit ke-113. Meskipun Heidenheim sempat membalas satu gol lewat Leo Scienza di menit ke-37, hal itu tak cukup untuk membalikkan keadaan.
Performa impresif Diks tak luput dari perhatian situs statistik sepak bola, Fotmob. Diks mendapatkan rating tertinggi di pertandingan tersebut, yakni 8,7, dan terpilih sebagai man of the match. Statistiknya juga mencengangkan: 77 persen akurasi umpan, satu peluang tercipta, empat dari lima tekel sukses, tiga sapuan, satu intersep, tiga recoveries, dan sepuluh duel udara dimenangkan.
Kemenangan ini memastikan langkah FC Copenhagen ke babak 16 besar Conference League. Mereka akan menghadapi pemenang antara Vitoria Guimaraes dan Chelsea. Diks sendiri telah menjadi pemain kunci FC Copenhagen musim ini, dengan catatan 34 penampilan, 10 gol, 4 assist, dan 7 kartu kuning. Prestasi gemilang ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi pecinta sepak bola Indonesia. Keberhasilannya melewati babak play-off ini juga sekaligus menegaskan kualitas pemain naturalisasi yang semakin memperkuat persepakbolaan nasional.