Kedatangan Lewis Hamilton ke Scuderia Ferrari untuk musim Formula 1 2025 disambut antusiasme tinggi. Pembalap tujuh kali juara dunia F1 ini akan berduet dengan tim legendaris yang terakhir kali meraih gelar juara pembalap pada tahun 2007 lewat Kimi Raikkonen. Pertanyaan besar pun muncul: Bisakah Hamilton, di usia 40 tahun, mengakhiri paceklik gelar Ferrari?
Jawabannya, menurut Hamilton sendiri, adalah ya. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan optimismenya meraih gelar juara dunia bersama Ferrari. Pengalamannya bersama tim juara dunia sebelumnya, McLaren dan Mercedes, menjadi bekal berharganya. Hamilton menekankan bahwa semangat dan potensi kemenangan sangat terasa di lingkungan Ferrari. Baginya, keberhasilan hanya tinggal masalah menyatukan semua elemen yang ada. Ia juga memuji kepemimpinan Fred Vasseur (team principal), John Elkann (Chairman Ferrari), dan Benedetto Vigna (CEO Ferrari).
Lebih lanjut, Hamilton menegaskan bahwa pensiun belum ada dalam pikirannya. Fokusnya saat ini sepenuhnya tertuju pada ambisi besarnya: kembali merasakan sensasi menjadi juara dunia F1, gelar yang terakhir kali diraihnya pada tahun 2020. Ia percaya bahwa Ferrari memiliki semua “bahan” yang dibutuhkan untuk kembali ke puncak, dan ia siap menjadi bagian dari kesuksesan tersebut. Sumber informasi ini berasal dari Crash.net.
Kedatangan Lewis Hamilton ke Scuderia Ferrari untuk musim Formula 1 2025 disambut antusiasme tinggi. Pembalap tujuh kali juara dunia F1 ini akan berduet dengan tim legendaris yang terakhir kali meraih gelar juara pembalap pada tahun 2007 lewat Kimi Raikkonen. Pertanyaan besar pun muncul: Bisakah Hamilton, di usia 40 tahun, mengakhiri paceklik gelar Ferrari?
Jawabannya, menurut Hamilton sendiri, adalah ya. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan optimismenya meraih gelar juara dunia bersama Ferrari. Pengalamannya bersama tim juara dunia sebelumnya, McLaren dan Mercedes, menjadi bekal berharganya. Hamilton menekankan bahwa semangat dan potensi kemenangan sangat terasa di lingkungan Ferrari. Baginya, keberhasilan hanya tinggal masalah menyatukan semua elemen yang ada. Ia juga memuji kepemimpinan Fred Vasseur (team principal), John Elkann (Chairman Ferrari), dan Benedetto Vigna (CEO Ferrari).
Lebih lanjut, Hamilton menegaskan bahwa pensiun belum ada dalam pikirannya. Fokusnya saat ini sepenuhnya tertuju pada ambisi besarnya: kembali merasakan sensasi menjadi juara dunia F1, gelar yang terakhir kali diraihnya pada tahun 2020. Ia percaya bahwa Ferrari memiliki semua “bahan” yang dibutuhkan untuk kembali ke puncak, dan ia siap menjadi bagian dari kesuksesan tersebut. Sumber informasi ini berasal dari Crash.net.