Kekalahan mengejutkan Juventus dari PSV Eindhoven dengan skor agregat 3-4 di babak play-off Liga Champions 2024/2025 memicu perdebatan sengit antara kapten tim, Manuel Locatelli, dan pelatih, Thiago Motta. Pertandingan leg kedua yang digelar Kamis dini hari WIB (20/02/2025) tersebut berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan PSV. Kekalahan ini secara otomatis menyingkirkan Juventus dari kompetisi bergengsi Eropa tersebut.
Locatelli, dalam wawancara pasca pertandingan, secara blak-blakan menyatakan bahwa PSV lebih pantas melaju ke babak 16 besar. Menurutnya, PSV menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk menang dan Juventus telah menyia-nyiakan peluang emas. “Mereka bermain lebih baik, mereka lebih menginginkannya. Lapangan selalu berbicara, sisanya hanya omongan,” tegas Locatelli. Ia menekankan perlunya introspeksi tim untuk memahami kesalahan yang telah terjadi.
Namun, pandangan Locatelli tersebut langsung dibantah oleh pelatih Motta dalam konferensi pers. Motta mengakui keunggulan PSV dalam hal tekanan dan permainan, tetapi ia menyatakan bahwa Juventus juga memiliki peluang emas, salah satunya melalui tendangan Dusan Vlahovic yang membentur tiang gawang. “Kami tidak menyia-nyiakan apa pun. Kami berusaha sampai akhir, tetapi pada akhirnya kami tidak lebih kuat di sepanjang pertandingan, jadi PSV layak untuk lolos,” kata Motta, membela kinerja timnya. Perbedaan pendapat ini terjadi di waktu pasca pertandingan, tepatnya saat sesi wawancara dan konferensi pers.
Pernyataan Motta juga memberikan tempat kejadian yakni di konferensi pers dan lapangan, dan siapa yang terlibat, yaitu Locatelli dan Motta. Motta melihat pertandingan sebagai laga yang terbuka, di mana kedua tim memiliki peluang. Sedangkan Locatelli melihat apa yang terjadi adalah Juventus kurang bersemangat dibandingkan PSV.
PSV Eindhoven kini akan menghadapi pemenang antara Arsenal dan Inter Milan di babak 16 besar Liga Champions. Drawing babak selanjutnya akan dilangsungkan pada Jumat, 21 Februari 2025. Kegagalan Juventus ini tentu menjadi pukulan telak bagi ambisi mereka di Liga Champions musim ini, mengingat bagaimana mereka sebelumnya diprediksi mampu bersaing dengan tim-tim top Eropa. Ke depannya, Juventus perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki performa dan strategi agar dapat kembali bersaing di kancah Eropa. Kekalahan ini menimbulkan pertanyaan mengapa Juventus gagal tampil maksimal dan kapan mereka akan kembali bangkit.
Kekalahan mengejutkan Juventus dari PSV Eindhoven dengan skor agregat 3-4 di babak play-off Liga Champions 2024/2025 memicu perdebatan sengit antara kapten tim, Manuel Locatelli, dan pelatih, Thiago Motta. Pertandingan leg kedua yang digelar Kamis dini hari WIB (20/02/2025) tersebut berakhir dengan skor 1-3 untuk kemenangan PSV. Kekalahan ini secara otomatis menyingkirkan Juventus dari kompetisi bergengsi Eropa tersebut.
Locatelli, dalam wawancara pasca pertandingan, secara blak-blakan menyatakan bahwa PSV lebih pantas melaju ke babak 16 besar. Menurutnya, PSV menunjukkan keinginan yang lebih besar untuk menang dan Juventus telah menyia-nyiakan peluang emas. “Mereka bermain lebih baik, mereka lebih menginginkannya. Lapangan selalu berbicara, sisanya hanya omongan,” tegas Locatelli. Ia menekankan perlunya introspeksi tim untuk memahami kesalahan yang telah terjadi.
Namun, pandangan Locatelli tersebut langsung dibantah oleh pelatih Motta dalam konferensi pers. Motta mengakui keunggulan PSV dalam hal tekanan dan permainan, tetapi ia menyatakan bahwa Juventus juga memiliki peluang emas, salah satunya melalui tendangan Dusan Vlahovic yang membentur tiang gawang. “Kami tidak menyia-nyiakan apa pun. Kami berusaha sampai akhir, tetapi pada akhirnya kami tidak lebih kuat di sepanjang pertandingan, jadi PSV layak untuk lolos,” kata Motta, membela kinerja timnya. Perbedaan pendapat ini terjadi di waktu pasca pertandingan, tepatnya saat sesi wawancara dan konferensi pers.
Pernyataan Motta juga memberikan tempat kejadian yakni di konferensi pers dan lapangan, dan siapa yang terlibat, yaitu Locatelli dan Motta. Motta melihat pertandingan sebagai laga yang terbuka, di mana kedua tim memiliki peluang. Sedangkan Locatelli melihat apa yang terjadi adalah Juventus kurang bersemangat dibandingkan PSV.
PSV Eindhoven kini akan menghadapi pemenang antara Arsenal dan Inter Milan di babak 16 besar Liga Champions. Drawing babak selanjutnya akan dilangsungkan pada Jumat, 21 Februari 2025. Kegagalan Juventus ini tentu menjadi pukulan telak bagi ambisi mereka di Liga Champions musim ini, mengingat bagaimana mereka sebelumnya diprediksi mampu bersaing dengan tim-tim top Eropa. Ke depannya, Juventus perlu melakukan evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki performa dan strategi agar dapat kembali bersaing di kancah Eropa. Kekalahan ini menimbulkan pertanyaan mengapa Juventus gagal tampil maksimal dan kapan mereka akan kembali bangkit.