Ketua Jakmania, Dicky Sumarno, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas hasil imbang 2-2 Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025). Pertandingan yang berlangsung pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 ini menunjukkan inkonsistensi permainan Persija yang sempat unggul dua gol lewat gol Gustavo Almeida dan Firza Andika, namun kemudian disamakan oleh Persib melalui gol Nick Kuipers dan David da Silva. Kekhawatiran Dicky bukan tanpa alasan; hasil imbang di kandang sendiri dianggap setara dengan kekalahan, terutama mengingat dominasi Persija di awal laga yang kemudian melemah di babak kedua. Ia menilai Persib, yang masih kokoh di puncak klasemen dengan 50 poin, tampil konsisten dan efektif, sementara Persija, kini di posisi keempat dengan 40 poin, masih jauh dari konsistensi permainan yang dibutuhkan untuk bersaing di papan atas. Ketidakkonsistenan ini menurut Dicky disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kedalaman skuad yang kurang merata, terutama di lini pemain asing, serta status Persija sebagai tim musafir yang berdampak pada performa tim. Lebih lanjut, Dicky menekankan pentingnya konsistensi untuk meraih juara, dan menyebut bahwa bermain di Stadion JIS biasanya membawa kemenangan bagi Persija. Ke depan, Persija diharapkan mampu memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut untuk meningkatkan performa dan meraih hasil yang lebih baik.
Ketua Jakmania, Dicky Sumarno, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas hasil imbang 2-2 Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (16/2/2025). Pertandingan yang berlangsung pada pekan ke-23 BRI Liga 1 2024/2025 ini menunjukkan inkonsistensi permainan Persija yang sempat unggul dua gol lewat gol Gustavo Almeida dan Firza Andika, namun kemudian disamakan oleh Persib melalui gol Nick Kuipers dan David da Silva. Kekhawatiran Dicky bukan tanpa alasan; hasil imbang di kandang sendiri dianggap setara dengan kekalahan, terutama mengingat dominasi Persija di awal laga yang kemudian melemah di babak kedua. Ia menilai Persib, yang masih kokoh di puncak klasemen dengan 50 poin, tampil konsisten dan efektif, sementara Persija, kini di posisi keempat dengan 40 poin, masih jauh dari konsistensi permainan yang dibutuhkan untuk bersaing di papan atas. Ketidakkonsistenan ini menurut Dicky disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kedalaman skuad yang kurang merata, terutama di lini pemain asing, serta status Persija sebagai tim musafir yang berdampak pada performa tim. Lebih lanjut, Dicky menekankan pentingnya konsistensi untuk meraih juara, dan menyebut bahwa bermain di Stadion JIS biasanya membawa kemenangan bagi Persija. Ke depan, Persija diharapkan mampu memperbaiki kekurangan-kekurangan tersebut untuk meningkatkan performa dan meraih hasil yang lebih baik.