Marc Marquez kembali membuktikan kehebatannya di atas lintasan. Pembalap Ducati ini sukses meraih podium juara MotoGP Thailand 2025 di Sirkuit Buriram, Minggu (2/3/2025). Kemenangan ini semakin manis karena ia juga sebelumnya telah menguasai Sprint Race dan meraih pole position. Namun, jalan menuju kemenangan tidaklah mudah.
Marquez memulai balapan dengan sangat agresif, memimpin sejak start. Namun, kejutan terjadi di lap ke-7. Ia tiba-tiba melambat di tikungan 3, posisi terdepan pun direbut oleh adiknya, Alex Marquez. Insiden ini ternyata disebabkan oleh ban depan motornya yang mulai kempis. Marquez mengaku mengurangi kecepatan untuk menghindari penalti, karena ia hanya punya waktu sekitar tiga lap untuk mengatasi masalah tersebut.
Meskipun sempat tertinggal, semangat juang Marquez tak padam. Ia menempel ketat Alex dan akhirnya berhasil menyalipnya kembali di lap ke-23. Hingga garis finis, Marquez berhasil mempertahankan posisinya, mengungguli Alex Marquez di posisi kedua dan Francesco Bagnaia di posisi ketiga.
“Saya mengalami masalah tekanan ban,” ungkap Marquez. “Balapannya sangat menuntut, tapi perasaan saya sangat baik di awal. Saya pikir saya bisa melaju santai, dan saya sudah membuka jarak. Namun, kemudian saya sadar tekanan ban tidak cukup, dan saya harus mencari slipstream. Saya hanya punya tiga lap untuk mengatasinya, dan itulah alasan saya baru bisa menyalip Alex dengan tiga lap tersisa. Jika saya tidak menyelesaikan lap tersebut, saya tidak akan bisa menyalipnya. Itu sangat kritis, karena jika kena penalti, itu akan menjadi bencana. Tetapi kami bekerja sama dengan tim, kami adalah tim, dan kami berhasil.”
Marquez juga menjelaskan bahwa perubahan gaya balapnya selama akhir pekan, yang dilakukan untuk menghindari risiko jatuh, menyebabkan tekanan ban yang dipasang sebelum balapan tidak cukup. Ia harus mengendalikan situasi agar tidak terkena penalti waktu karena tekanan ban yang kurang dari batas minimum yang dipersyaratkan selama balapan. Keberhasilannya mengatasi semua ini membuktikan mental baja dan kemampuan adaptasinya yang luar biasa.
Kemenangan ini sekaligus memperkuat dominasi Ducati di MotoGP Thailand dan menjadi bukti bahwa Marquez telah beradaptasi dengan sangat baik di tim barunya.
Marc Marquez kembali membuktikan kehebatannya di atas lintasan. Pembalap Ducati ini sukses meraih podium juara MotoGP Thailand 2025 di Sirkuit Buriram, Minggu (2/3/2025). Kemenangan ini semakin manis karena ia juga sebelumnya telah menguasai Sprint Race dan meraih pole position. Namun, jalan menuju kemenangan tidaklah mudah.
Marquez memulai balapan dengan sangat agresif, memimpin sejak start. Namun, kejutan terjadi di lap ke-7. Ia tiba-tiba melambat di tikungan 3, posisi terdepan pun direbut oleh adiknya, Alex Marquez. Insiden ini ternyata disebabkan oleh ban depan motornya yang mulai kempis. Marquez mengaku mengurangi kecepatan untuk menghindari penalti, karena ia hanya punya waktu sekitar tiga lap untuk mengatasi masalah tersebut.
Meskipun sempat tertinggal, semangat juang Marquez tak padam. Ia menempel ketat Alex dan akhirnya berhasil menyalipnya kembali di lap ke-23. Hingga garis finis, Marquez berhasil mempertahankan posisinya, mengungguli Alex Marquez di posisi kedua dan Francesco Bagnaia di posisi ketiga.
“Saya mengalami masalah tekanan ban,” ungkap Marquez. “Balapannya sangat menuntut, tapi perasaan saya sangat baik di awal. Saya pikir saya bisa melaju santai, dan saya sudah membuka jarak. Namun, kemudian saya sadar tekanan ban tidak cukup, dan saya harus mencari slipstream. Saya hanya punya tiga lap untuk mengatasinya, dan itulah alasan saya baru bisa menyalip Alex dengan tiga lap tersisa. Jika saya tidak menyelesaikan lap tersebut, saya tidak akan bisa menyalipnya. Itu sangat kritis, karena jika kena penalti, itu akan menjadi bencana. Tetapi kami bekerja sama dengan tim, kami adalah tim, dan kami berhasil.”
Marquez juga menjelaskan bahwa perubahan gaya balapnya selama akhir pekan, yang dilakukan untuk menghindari risiko jatuh, menyebabkan tekanan ban yang dipasang sebelum balapan tidak cukup. Ia harus mengendalikan situasi agar tidak terkena penalti waktu karena tekanan ban yang kurang dari batas minimum yang dipersyaratkan selama balapan. Keberhasilannya mengatasi semua ini membuktikan mental baja dan kemampuan adaptasinya yang luar biasa.
Kemenangan ini sekaligus memperkuat dominasi Ducati di MotoGP Thailand dan menjadi bukti bahwa Marquez telah beradaptasi dengan sangat baik di tim barunya.