Tottenham Hotspur dikabarkan siap melepas bintangnya, Son Heung-min, di akhir musim ini. Langkah berani ini diambil Spurs untuk memperkuat lini serang mereka dengan mendatangkan Eberechi Eze dari Crystal Palace. Informasi ini beredar dari laporan TBR Football, yang menyebut Spurs telah menjadikan Eze sebagai target utama di bursa transfer musim panas mendatang.
Keputusan untuk melepas Son, meskipun performanya masih terbilang cukup baik dengan 14 keterlibatan gol sejauh ini, dianggap sebagai langkah proaktif Tottenham untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi di musim ini. Meskipun belum pasti apakah manajer Ange Postecoglou akan tetap bertahan, baik pelatih maupun manajemen Tottenham sepakat bahwa Eze adalah prioritas utama.
Tottenham tampaknya serius dalam memburu Eze. Laporan tersebut menyebutkan Spurs sudah bergerak konkret untuk mengamankan jasa pemain berusia 26 tahun tersebut. Persaingan perebutan Eze memang ketat, dengan sejumlah klub Premier League top seperti Manchester City, Liverpool, dan Arsenal juga tertarik. Namun, Tottenham diyakini sebagai klub yang paling serius dan berpeluang besar mendapatkannya.
Eze memiliki klausul pelepasan di kontraknya yang nilainya di atas 60 juta poundsterling, dan Crystal Palace siap menuntut harga tersebut. Eze sendiri dikabarkan siap untuk tantangan baru dan ingin meninggalkan Selhurst Park.
Meskipun statistik Eze musim ini (2 gol dan 5 assist) tidak semenawan musim-musim sebelumnya, performanya masih dianggap layak untuk dipertimbangkan. Perlu diingat bahwa Son Heung-min juga mengalami penurunan performa, namun tetap memberikan kontribusi yang signifikan. Analisis statistik menunjukkan perbedaan performa keduanya, baik dalam hal gol, assist, maupun peluang yang diciptakan.
Jika bergabung dengan Tottenham, Eze kemungkinan besar akan bermain sebagai gelandang serang nomor 10, bukan sebagai pengganti langsung Son di sayap kiri. Postecoglou dinilai lebih membutuhkan kreativitas di lini tengah, sementara opsi di posisi sayap kiri sudah cukup memadai. Dengan demikian, kepergian Son bukanlah karena performanya yang buruk, melainkan bagian dari strategi perekrutan Tottenham untuk meningkatkan kekuatan tim secara keseluruhan.
Tottenham Hotspur dikabarkan siap melepas bintangnya, Son Heung-min, di akhir musim ini. Langkah berani ini diambil Spurs untuk memperkuat lini serang mereka dengan mendatangkan Eberechi Eze dari Crystal Palace. Informasi ini beredar dari laporan TBR Football, yang menyebut Spurs telah menjadikan Eze sebagai target utama di bursa transfer musim panas mendatang.
Keputusan untuk melepas Son, meskipun performanya masih terbilang cukup baik dengan 14 keterlibatan gol sejauh ini, dianggap sebagai langkah proaktif Tottenham untuk mengatasi kesulitan yang mereka hadapi di musim ini. Meskipun belum pasti apakah manajer Ange Postecoglou akan tetap bertahan, baik pelatih maupun manajemen Tottenham sepakat bahwa Eze adalah prioritas utama.
Tottenham tampaknya serius dalam memburu Eze. Laporan tersebut menyebutkan Spurs sudah bergerak konkret untuk mengamankan jasa pemain berusia 26 tahun tersebut. Persaingan perebutan Eze memang ketat, dengan sejumlah klub Premier League top seperti Manchester City, Liverpool, dan Arsenal juga tertarik. Namun, Tottenham diyakini sebagai klub yang paling serius dan berpeluang besar mendapatkannya.
Eze memiliki klausul pelepasan di kontraknya yang nilainya di atas 60 juta poundsterling, dan Crystal Palace siap menuntut harga tersebut. Eze sendiri dikabarkan siap untuk tantangan baru dan ingin meninggalkan Selhurst Park.
Meskipun statistik Eze musim ini (2 gol dan 5 assist) tidak semenawan musim-musim sebelumnya, performanya masih dianggap layak untuk dipertimbangkan. Perlu diingat bahwa Son Heung-min juga mengalami penurunan performa, namun tetap memberikan kontribusi yang signifikan. Analisis statistik menunjukkan perbedaan performa keduanya, baik dalam hal gol, assist, maupun peluang yang diciptakan.
Jika bergabung dengan Tottenham, Eze kemungkinan besar akan bermain sebagai gelandang serang nomor 10, bukan sebagai pengganti langsung Son di sayap kiri. Postecoglou dinilai lebih membutuhkan kreativitas di lini tengah, sementara opsi di posisi sayap kiri sudah cukup memadai. Dengan demikian, kepergian Son bukanlah karena performanya yang buruk, melainkan bagian dari strategi perekrutan Tottenham untuk meningkatkan kekuatan tim secara keseluruhan.