Nasib sepak bola Italia di Liga Champions 2024/2025 kini sepenuhnya bergantung di pundak Inter Milan. Setelah Juventus, Atalanta, dan AC Milan tersingkir di babak sebelumnya, Inter Milan menjadi satu-satunya wakil Serie A yang masih berlaga di kompetisi bergengsi Eropa ini. Bek Inter, Stefan de Vrij, mengakui beban tanggung jawab yang kini dipikul timnya.
De Vrij, dalam wawancara dengan Tuttomercatoweb, menyatakan rasa simpati kepada klub-klub Italia yang sudah gugur. Ia menyadari bahwa harapan seluruh Italia kini tertuju pada Inter. Tim asuhan Simone Inzaghi telah mengamankan posisi di babak 16 besar setelah menuntaskan fase grup di peringkat delapan besar, menghindari babak play-off yang menjadi mimpi buruk bagi Juventus, Atalanta, dan AC Milan.
Undian babak 16 besar akan digelar Jumat nanti, dan Inter akan berhadapan dengan salah satu dari dua tim Belanda: Feyenoord atau PSV Eindhoven – keduanya tim yang secara mengejutkan berhasil menyingkirkan AC Milan dan Juventus. De Vrij, yang memulai kariernya di akademi Feyenoord, mengaku antusias menghadapi kemungkinan bertemu klub lamanya. Ia menilai baik PSV maupun Feyenoord adalah tim yang kuat.
Bek asal Belanda itu juga membandingkan pengalamannya bermain di Belanda dan Italia. Ia mengakui bahwa akademi sepak bola Belanda lebih menekankan pada teknik, sementara di Italia ia lebih banyak belajar tentang taktik. Sejak bergabung dengan Inter pada tahun 2018, setelah sebelumnya membela Lazio, De Vrij telah mencatatkan rekor impresif di Serie A dengan 290 penampilan, 19 gol, dan 6 assist.
Kini, Inter Milan bukan hanya berjuang untuk meraih kejayaan di Liga Champions, tetapi juga untuk menjaga martabat sepak bola Italia di panggung Eropa. Seluruh Italia akan menyaksikan perjalanan Nerazzurri di babak selanjutnya dengan penuh harap.
Nasib sepak bola Italia di Liga Champions 2024/2025 kini sepenuhnya bergantung di pundak Inter Milan. Setelah Juventus, Atalanta, dan AC Milan tersingkir di babak sebelumnya, Inter Milan menjadi satu-satunya wakil Serie A yang masih berlaga di kompetisi bergengsi Eropa ini. Bek Inter, Stefan de Vrij, mengakui beban tanggung jawab yang kini dipikul timnya.
De Vrij, dalam wawancara dengan Tuttomercatoweb, menyatakan rasa simpati kepada klub-klub Italia yang sudah gugur. Ia menyadari bahwa harapan seluruh Italia kini tertuju pada Inter. Tim asuhan Simone Inzaghi telah mengamankan posisi di babak 16 besar setelah menuntaskan fase grup di peringkat delapan besar, menghindari babak play-off yang menjadi mimpi buruk bagi Juventus, Atalanta, dan AC Milan.
Undian babak 16 besar akan digelar Jumat nanti, dan Inter akan berhadapan dengan salah satu dari dua tim Belanda: Feyenoord atau PSV Eindhoven – keduanya tim yang secara mengejutkan berhasil menyingkirkan AC Milan dan Juventus. De Vrij, yang memulai kariernya di akademi Feyenoord, mengaku antusias menghadapi kemungkinan bertemu klub lamanya. Ia menilai baik PSV maupun Feyenoord adalah tim yang kuat.
Bek asal Belanda itu juga membandingkan pengalamannya bermain di Belanda dan Italia. Ia mengakui bahwa akademi sepak bola Belanda lebih menekankan pada teknik, sementara di Italia ia lebih banyak belajar tentang taktik. Sejak bergabung dengan Inter pada tahun 2018, setelah sebelumnya membela Lazio, De Vrij telah mencatatkan rekor impresif di Serie A dengan 290 penampilan, 19 gol, dan 6 assist.
Kini, Inter Milan bukan hanya berjuang untuk meraih kejayaan di Liga Champions, tetapi juga untuk menjaga martabat sepak bola Italia di panggung Eropa. Seluruh Italia akan menyaksikan perjalanan Nerazzurri di babak selanjutnya dengan penuh harap.
