Setelah lama absen dari skuad Garuda, Saddil Ramdani kembali menjadi perbincangan hangat. Peluangnya untuk kembali membela Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Patrick Kluivert terbuka lebar. Terakhir kali membela Timnas pada Januari 2024 melawan Libya, pemain sayap lincah ini sempat menghilang dari radar. Namun, Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, memberikan sinyal positif mengenai kembalinya Saddil dan beberapa pemain lain yang sebelumnya kurang dilirik di era Shin Tae-yong.
Sumardji menegaskan bahwa semua pemain yang sebelumnya tak dipanggil, termasuk Saddil, berpeluang kembali memperkuat Timnas dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada 20 Maret mendatang. Patrick Kluivert, yang kini menukangi Timnas, masih melakukan observasi pemain, dibantu oleh tim pelatihnya yang terdiri dari Denny Landzaat, Alex Pastoor, dan Gerald Vanenburg. Kluivert sendiri telah menyatakan komitmennya untuk memberikan kesempatan kepada pemain lokal yang dianggapnya sebagai jantung Timnas Indonesia.
Usia Saddil yang masih 26 tahun dan pengalamannya yang mumpuni di berbagai klub (Persela Lamongan, Sri Pahang, Bhayangkara, dan Sabah FC) menjadi pertimbangan penting. Ia juga memiliki rekam jejak yang baik di berbagai level Timnas, mulai dari U-16, U-19, U-23 hingga senior. Sebelum era naturalisasi masif, Saddil merupakan pemain kunci di lini serang Timnas, baik sebagai winger maupun gelandang, bahkan berkontribusi signifikan dalam keberhasilan Timnas melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia sebelumnya.
Meskipun sempat tak dipanggil, Saddil selalu menyatakan kesiapannya untuk kembali membela negara. Ia menekankan kebanggaannya jika kembali mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia, apapun pelatihnya. Dengan peluang yang terbuka ini, kembalinya Saddil Ramdani ke skuad Garuda kini tinggal menunggu keputusan final dari Patrick Kluivert.
Setelah lama absen dari skuad Garuda, Saddil Ramdani kembali menjadi perbincangan hangat. Peluangnya untuk kembali membela Timnas Indonesia di bawah kepelatihan Patrick Kluivert terbuka lebar. Terakhir kali membela Timnas pada Januari 2024 melawan Libya, pemain sayap lincah ini sempat menghilang dari radar. Namun, Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, memberikan sinyal positif mengenai kembalinya Saddil dan beberapa pemain lain yang sebelumnya kurang dilirik di era Shin Tae-yong.
Sumardji menegaskan bahwa semua pemain yang sebelumnya tak dipanggil, termasuk Saddil, berpeluang kembali memperkuat Timnas dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia pada 20 Maret mendatang. Patrick Kluivert, yang kini menukangi Timnas, masih melakukan observasi pemain, dibantu oleh tim pelatihnya yang terdiri dari Denny Landzaat, Alex Pastoor, dan Gerald Vanenburg. Kluivert sendiri telah menyatakan komitmennya untuk memberikan kesempatan kepada pemain lokal yang dianggapnya sebagai jantung Timnas Indonesia.
Usia Saddil yang masih 26 tahun dan pengalamannya yang mumpuni di berbagai klub (Persela Lamongan, Sri Pahang, Bhayangkara, dan Sabah FC) menjadi pertimbangan penting. Ia juga memiliki rekam jejak yang baik di berbagai level Timnas, mulai dari U-16, U-19, U-23 hingga senior. Sebelum era naturalisasi masif, Saddil merupakan pemain kunci di lini serang Timnas, baik sebagai winger maupun gelandang, bahkan berkontribusi signifikan dalam keberhasilan Timnas melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia sebelumnya.
Meskipun sempat tak dipanggil, Saddil selalu menyatakan kesiapannya untuk kembali membela negara. Ia menekankan kebanggaannya jika kembali mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia, apapun pelatihnya. Dengan peluang yang terbuka ini, kembalinya Saddil Ramdani ke skuad Garuda kini tinggal menunggu keputusan final dari Patrick Kluivert.