Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

10 Pemain yang Pernah Juara Liga Champions Tapi Sering Terlupakan

×

10 Pemain yang Pernah Juara Liga Champions Tapi Sering Terlupakan

Share this article
Example 468x60

Liga Champions, ajang bergengsi sepak bola Eropa, telah melahirkan banyak legenda. Nama-nama seperti Cristiano Ronaldo selalu menghiasi puncak daftar prestasi. Namun, di balik gemerlapnya bintang-bintang besar, ada sejumlah pemain yang mungkin luput dari perhatian kita, padahal mereka pernah merasakan manisnya mengangkat trofi Si Kuping Besar.

Siapa saja mereka? Berikut 10 pemain yang pernah memenangkan Liga Champions, tetapi keberadaannya seringkali terlupakan:

Example 300x600

Rhian Brewster dan Ivan Perisic: Dua nama yang mungkin tak langsung terlintas di benak kita saat membicarakan juara Liga Champions. Brewster, yang sempat menjadi bagian Liverpool, hanya merasakan empat penampilan singkat di tim utama sebelum dijual. Ironisnya, ia tetap mendapatkan medali juara berkat keberhasilan The Reds pada musim 2018-2019. Sementara itu, Ivan Perisic, pemain dengan karier gemilang di berbagai klub top Eropa, mengalami hal serupa. Kontribusinya di Bayern Munich selama masa peminjaman pada musim 2019-2020, yang berujung pada gelar juara, seakan tertimbun oleh perjalanan kariernya yang panjang dan gemilang di klub-klub lain.

Jeremy Mathieu dan Ross Turnbull: Dua pemain yang menjadi contoh bagaimana peran sebagai pemain pelapis bisa berbuah manis. Mathieu, bek Barcelona yang kerap menjadi sasaran kritik, turut merasakan euforia treble winner Barcelona pada musim 2014-2015, termasuk kemenangan di final Liga Champions. Nasib serupa dialami Ross Turnbull, kiper cadangan Chelsea yang mendapatkan medali juara pada musim 2011-2012 tanpa sekalipun bermain.

Sulley Muntari dan Eidur Gudjohnsen: Muntari, pemain Ghana dengan karier yang cukup unik, menjadi bagian penting Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho. Meskipun hanya bermain dua kali sebagai starter di Liga Champions musim 2009-2010, ia turut memberikan kontribusi dalam perjalanan menuju gelar juara. Gudjohnsen, penyerang Islandia, juga punya cerita menarik. Ia bagian dari skuad Barcelona yang meraih treble pada musim 2008-2009, meski hanya bermain beberapa menit di fase gugur.

Antonio Nunez dan Nuno Espirito Santo: Nunez, gelandang Liverpool yang tak pernah mendapat kesempatan membela timnas Spanyol, menjadi bagian skuad The Reds yang menjuarai Liga Champions 2004-2005, meskipun hanya sebagai pemain pengganti. Sementara itu, Nuno Espirito Santo, yang kariernya lebih dikenal sebagai pelatih, mengalami kejayaan sebagai penjaga gawang cadangan Porto pada musim 2003-2004.

Roque Junior dan Jonathan Greening: Dua pemain ini mungkin agak lebih dikenal, namun kemenangan Liga Champions mereka tetap terasa mengejutkan. Roque Junior, yang pernah membela Leeds United, juga pernah menjadi juara bersama AC Milan. Jonathan Greening, gelandang dengan karier di klub-klub Inggris, juga memiliki medali Liga Champions, sebuah fakta yang mungkin sering luput dari ingatan.

Para pemain di atas membuktikan bahwa keberhasilan tim merupakan hasil kerja keras kolektif. Meskipun peran mereka mungkin tak secemerlang bintang-bintang utama, kontribusi mereka tak terbantahkan dan pantas dihargai. Mereka adalah bagian dari sejarah Liga Champions yang sering kali terlupakan, namun tetap tak kalah penting.

Liga Champions, ajang bergengsi sepak bola Eropa, telah melahirkan banyak legenda. Nama-nama seperti Cristiano Ronaldo selalu menghiasi puncak daftar prestasi. Namun, di balik gemerlapnya bintang-bintang besar, ada sejumlah pemain yang mungkin luput dari perhatian kita, padahal mereka pernah merasakan manisnya mengangkat trofi Si Kuping Besar.

Siapa saja mereka? Berikut 10 pemain yang pernah memenangkan Liga Champions, tetapi keberadaannya seringkali terlupakan:

Rhian Brewster dan Ivan Perisic: Dua nama yang mungkin tak langsung terlintas di benak kita saat membicarakan juara Liga Champions. Brewster, yang sempat menjadi bagian Liverpool, hanya merasakan empat penampilan singkat di tim utama sebelum dijual. Ironisnya, ia tetap mendapatkan medali juara berkat keberhasilan The Reds pada musim 2018-2019. Sementara itu, Ivan Perisic, pemain dengan karier gemilang di berbagai klub top Eropa, mengalami hal serupa. Kontribusinya di Bayern Munich selama masa peminjaman pada musim 2019-2020, yang berujung pada gelar juara, seakan tertimbun oleh perjalanan kariernya yang panjang dan gemilang di klub-klub lain.

Jeremy Mathieu dan Ross Turnbull: Dua pemain yang menjadi contoh bagaimana peran sebagai pemain pelapis bisa berbuah manis. Mathieu, bek Barcelona yang kerap menjadi sasaran kritik, turut merasakan euforia treble winner Barcelona pada musim 2014-2015, termasuk kemenangan di final Liga Champions. Nasib serupa dialami Ross Turnbull, kiper cadangan Chelsea yang mendapatkan medali juara pada musim 2011-2012 tanpa sekalipun bermain.

Sulley Muntari dan Eidur Gudjohnsen: Muntari, pemain Ghana dengan karier yang cukup unik, menjadi bagian penting Inter Milan di bawah asuhan Jose Mourinho. Meskipun hanya bermain dua kali sebagai starter di Liga Champions musim 2009-2010, ia turut memberikan kontribusi dalam perjalanan menuju gelar juara. Gudjohnsen, penyerang Islandia, juga punya cerita menarik. Ia bagian dari skuad Barcelona yang meraih treble pada musim 2008-2009, meski hanya bermain beberapa menit di fase gugur.

Antonio Nunez dan Nuno Espirito Santo: Nunez, gelandang Liverpool yang tak pernah mendapat kesempatan membela timnas Spanyol, menjadi bagian skuad The Reds yang menjuarai Liga Champions 2004-2005, meskipun hanya sebagai pemain pengganti. Sementara itu, Nuno Espirito Santo, yang kariernya lebih dikenal sebagai pelatih, mengalami kejayaan sebagai penjaga gawang cadangan Porto pada musim 2003-2004.

Roque Junior dan Jonathan Greening: Dua pemain ini mungkin agak lebih dikenal, namun kemenangan Liga Champions mereka tetap terasa mengejutkan. Roque Junior, yang pernah membela Leeds United, juga pernah menjadi juara bersama AC Milan. Jonathan Greening, gelandang dengan karier di klub-klub Inggris, juga memiliki medali Liga Champions, sebuah fakta yang mungkin sering luput dari ingatan.

Para pemain di atas membuktikan bahwa keberhasilan tim merupakan hasil kerja keras kolektif. Meskipun peran mereka mungkin tak secemerlang bintang-bintang utama, kontribusi mereka tak terbantahkan dan pantas dihargai. Mereka adalah bagian dari sejarah Liga Champions yang sering kali terlupakan, namun tetap tak kalah penting.

Sumber : https://www.bola.com/dunia/read/5794765/10-pemain-yang-pernah-memenangkan-liga-champions-tapi-terlupakan-tenggelam-karena-kalah-tenar

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *